Mencegah
Pelebaran Ruang Lingkup Gerakan
Islamic
State Of Iraq And Syiria (ISIS)
Oleh
Abdurrahman*
Semakin
maraknya perkembangan gerakan yang berpusat di Timur Tengah (Iraq dan Syiria)
di negara kita Indonesia ini yang di kenal dengan sebutan ISIS meresahkan para
agamawan di negara kita ini. Ajaran ideologi gerakan Islamic State of Iraq
and Syiria yang (ISIS) ini bertentangan ideologi agama Islam, karena
dipandang sebagai terorisme lama dan radikal. Indonesia ini bisa menjadi
kemasan baru dari terorisme lama yang pernah bertengger kalau hal ini tidak
ditangani secara serius oleh pihak yang bertanggung jawab.
Perkembangan
gerakan yang menyatakan diri sebagai bagian dari Islamic of Iraq and Syiria
(ISIS) yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi begitu cepat. Pemimpin gerakan
ini sangat besar pengaruhnya, sehingga dalam waktu singkat perkembangan pendukung
dan pengaruhnya. Berbagai cara yang dilakukan oleh pendukung gerakan ini untuk
memperluas pengaruhnya diberbagai daerah, mulai dari terang-terangan dan
mengibarkan bendera diberbagai titik yang strategis.
Ada
banyak daerah di Indonesia ini yang menjadi lokasi gerakan yang berbasis di Iraq ini secara
terang-terangan, antara lain: 1. Bima, Nusa Tenggara Barat: baiat di masji,
menyebarkan stiker berlambang ISIS dan mengibarkan bendera di berbagai titik,
2. Malang, Jawa Timur: baiat di musalla waqaf di desa Gading Kulon kecamatan
Duo, 3. Poso, Sulawesi Tengah: baiat ISIS oleh kelompok mijahidin Indonesia
Timur pimpinan Santoso, 4. Solo, Jawa Tengah: buka puasa 1000 orang,
dilanjutkan ceramah daulah dan khilafah dan diakhiri deklarasi baiat
ISIS, dan 5. Tengerang Selatan, Banten: muncul pesan berantai pembukaan
lowongan budak seks pemuas birahi mujahidin, muncul video di You Tube berisi
deklarasi baiat ISIS di kampus UIN
Syarif Hidayatullah, Ciputat. Selain 5 daerah di atas, ada lokasi lain yang
diduga terdapat pendukung ISIS adalah Ngawi Jawa Timur, Begasi Jawa Barat,
Jogjakarta DIJ, Jambi, Aceh (Lih. Jawa Pos: 10/8/2014, hal. 1).
Ada beberapa hal penting yang kami kira apabila disosialisasikan
sejak dinin dapat mencegah pelebaran ruang lingkup dan bahkan memusnahkan
gerakan yang berlambang kalimat tauhid dan berbasis di Iraq ini khususnya di
Indonesia, yaitu:
1. Melakukan pencerahan terkait ISIS ini terhadap anak didik secara
menyeluruh di Indonesia. Dalam hal ini yang banyak berperan adalah pendidik
(guru) dan orang tua, karena seorang pendidik dan orang tua adalah pencerah
utama bagi siswa dan anak-anaknya.
2. Majlis Ulama Indonesia (MUI) supaya segera membuat fatwa mengenai
ISIS ini dan kemudian mensosialisasikannya.
3. Pemerintah harus tegas dalam menyikapi masalah ISIS yang semakin
marak berkembang. Juga petugas keamanan (polisi), atau pihak yang bertugas apabila
menemukan bendera ISIS berkibar supaya segera mencopot, dan apabila melihat
gerak-gerik pendukung ISIS sepaya segera menagkap dan menanganinya.
Semoga dengan beberapa hal di atas, Islamic of State Iraq and
Syiria (ISIS) ini segera musnah dari muka bumi ini sampai akar-akarnya,
khususnya di negara kita tercinta Indonesia ini.
*Penulis adalah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya juga alumnus
Ponpes Nurul Huda Sumenep Madura.